Love Is Free
Suatu ketika saya menghabiskan waktu sore di sebuah kedai kopi bersama seorang teman yang sudah saya anggap senior. Saya menganggapnya begitu bukan cuma karena dia jauh lebih tua dari saya, tetapi juga karena saya selalu menemukan sisi lain dari sesuatu hal.
Sore itu ia berkata kalau manusia sering memutarbalikkan fakta;
"Apa maksudnya?" tanya saya.
"Iya, kita sering berkata, kita merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan. Padahal tidak seperti itu secara mutlak. Tuhanlah yang merencanakan, manusialah yang menentukan. Tuhan selalu merencanakan hal yang
baik, tetapi manusia sering memilih jalannya sendiri. Tuhan telah memperingatkan, tetapi manusia lebih suka menentukan bahaya yang terjadi atas dirinya sendiri."
"Mengapa Tuhan melakukan itu?" tanya saya lagi.
"Karena ia begitu mencintai kita... tanpa batas... Ia memberikan apa yang cinta itu perlukan, yaitu kebebasan. Ia memberikan peringatan tetapi tetap memberi kebebasan untuk memilih, dan bila pilihan kita salah, itu menyakiti hati-Nya. Walau begitu, Ia tetap dengan penuh cinta menerima kita kapanpun kita datang pada-Nya tanpa memperhitungkan kesalahan kita."
"Mengapa Tuhan membebaskan kita?" saya bertanya lagi.
"karena begitu mencintai kita... sangat mencintai kita... yang ada pada-Nya hanyalah cinta-Nya yang agung, yang membuat kita merasa bebas menjadi apapun. Supaya ketika kita memilih Dia dan mencintai-Nya, itu bukan karena paksaan, tapi karena kita memilih dengan bebas dan sadar untuk mencintai dan mengikuti-Nya."
(Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui)
QS. Al-baqarah: 216
Suatu ketika saya menghabiskan waktu sore di sebuah kedai kopi bersama seorang teman yang sudah saya anggap senior. Saya menganggapnya begitu bukan cuma karena dia jauh lebih tua dari saya, tetapi juga karena saya selalu menemukan sisi lain dari sesuatu hal.
Sore itu ia berkata kalau manusia sering memutarbalikkan fakta;
"Apa maksudnya?" tanya saya.
"Iya, kita sering berkata, kita merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan. Padahal tidak seperti itu secara mutlak. Tuhanlah yang merencanakan, manusialah yang menentukan. Tuhan selalu merencanakan hal yang
baik, tetapi manusia sering memilih jalannya sendiri. Tuhan telah memperingatkan, tetapi manusia lebih suka menentukan bahaya yang terjadi atas dirinya sendiri."
"Mengapa Tuhan melakukan itu?" tanya saya lagi.
"Karena ia begitu mencintai kita... tanpa batas... Ia memberikan apa yang cinta itu perlukan, yaitu kebebasan. Ia memberikan peringatan tetapi tetap memberi kebebasan untuk memilih, dan bila pilihan kita salah, itu menyakiti hati-Nya. Walau begitu, Ia tetap dengan penuh cinta menerima kita kapanpun kita datang pada-Nya tanpa memperhitungkan kesalahan kita."
"Mengapa Tuhan membebaskan kita?" saya bertanya lagi.
"karena begitu mencintai kita... sangat mencintai kita... yang ada pada-Nya hanyalah cinta-Nya yang agung, yang membuat kita merasa bebas menjadi apapun. Supaya ketika kita memilih Dia dan mencintai-Nya, itu bukan karena paksaan, tapi karena kita memilih dengan bebas dan sadar untuk mencintai dan mengikuti-Nya."
(Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui)
QS. Al-baqarah: 216
No comments:
Post a Comment
Anyone can give the idea, information or question
Dont Be Shy.....