Salah satu moment silaturahmi pada lebaran kali ini, kumanfaatkan untuk mengunjungi seorang teman lama yang bertempat tinggal di daerah atau tepatnya sebuah pulau yang di sebut Belakang Padang, atau juga terkenal dengan sebutan Pulau Penawar Rindu.
Entah kenapa disebut belakang padang aku sendiri pun tidak tahu, tapi yang jelas jarak ke Kota Padang yang terletak di Sumatera Barat mungkin ratusan Kilometer jaraknya dari Pulau ini, hahaha, entah di lihat belakangnya dari mana tidak tahu juga, biarlah menjadi misteri atau kalau penasaran nanti bisa tanya sendiri ke penduduk asli pulau tersebut asal usulnya, sekalian tanya kenapa juga di sebut Pulau Penawar Rindu yah, saya sendiri juga tidak tahu lah hahaha. Ok kita lanjut lagi, hem sebenarnya aku tidak ada niatan untuk silaturahmi atau berlibur ke pulau ini, namun dikarenakan iming-iming salah seorang temanku yang menjanjikan sebuah Exsotisme alam yang begitu indah, katanya ada sebuah pantai pasir putih yang begitu indah di pulau seberangnya, tepatnya Pulau sambu namanya, Gubrak langsung saja jiwa petualang ini bangkit, akhirnya di putuskan untuk ikut rombongan, katanya sih rombongan rame-rame kesana, namun entah di luar dugaan atau dikarenakan sesuatu dan lain hal dan sebagainya bla.bla.bla. ternyata gelombang pertama yang berangkat hanya 4 orang, well udah cukup bayak lah.
Lanjut berangkat……soalnya cuaca juga sudah mulai tidak bersahabat nih dan juga kapal pompong sudah menunggu, eh salah ternyata kami juga yang nunggu giliran kapal pompong, well tapi udah pada tau kan kapal pompong itu seperti apa atau apa, nah ini dia yang kita sebut kapal pompong itu.
Kapal Pompong
Ongkos yang dikenakan Rp.10000,- per orang untuk menuju ke Belakang Padang. Well, well berangkat juga akhirnya, yah estimasi waktu kira-kira 20 menitan lah sampe di negeri seberang (maksudnya belakang padang). Namun oh ditengeh-tengah perjalanan cuaca yang tadinya mulai tidak bersahabat sekarang emang ngajak berantem…brrrrrrrrrrrrr…hujan deras pun menghantam bumi eh laut maksudnya (berhubung kami lagi di tengah laut), tapi tetep tidak menyurutkan langkah kami tuk terus maju, hemmm…yah tapi basah-basah juga sih dikit-dikit nih tempat duduknya, well no problem lah.
Tapi ngomong-ngomong mungkin ada yang pengen tahu Belakang Padang atau yang lebih Populer di sebut Pulau Penawar Rindu ini tempat atau pulau apa sih, berikut sedikit ulasan dan penjelasan yang di kutip dari Wikipedia :
Belakang Padang adalah sebuah kecamatan di Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Sebelum Batam, Belakang Padang digunakan sebagai pusat kecamatan untuk pulau-pulau kecil di sekitar Batam tetapi karena luasnya yang terbatas, Pulau Belakang Padang tidak berkembang sehingga pusat kecamatan di pindahkan ke Pulau Batam.
Penduduk Belakang Padang sangat heterogen dan sebagaian besar merupakan pendatang dari beberapa daerah di sekitar Indonesia. Pulau kecil ini di bagi menjadi beberapa kelurahan yang dihuni oleh beberapa suku seperti suku Jawa yang umumnya bertempat tinggal di kelurahan kampung Jawa, Kelurahan Kampung Tengah yang banyak di tempati oleh suku Padang, kelurahan kampung Tanjung banyak di tempati oleh suku Melayu dan Pasar yang banyak di huni oleh orang Tionghoa.
Alat transportasi umum di Belakang Padang adalah kendaraan beroda tiga yang disebut Becak. Becak adalah alat transportasi manual yang di kemudikan oleh seorang tukang becak. Alat transportasi lainnya adalah Ojek. Alat transportasi lainnya adalah Boat kecil atau yang sering disebut Boat Pancung dengan kekuatan mesin yang mengantarkan penduduk ke pulau2 kecil di sekitarnya dan juga ke Batam. Boat ini dapat mengangkut maksimal 10 orang.
Sebelumnya, penghasilan utama masyarakat Belakang Padang adalah nelayan namun seiring dengan berjalannya waktu, Belakang Padang di gunakan sebagai tempat hunian bagi sebagaian orang yang bekerja di Batam.
Finally sampai juga di pelabuhan belakang padang, sudah gak sabaran nih jadi tidak ada istilah menunggu atau berteduh, lanjut lari-lari kecil hehe, yah soalnya juga rumah temen kami itu tidak lah jauh sangat dari pelabuhan. Tapi ngomong-ngomong hujan nya deres juga nih, terpaksa juga harus berteduh, dan tiba-tiba nemu rumah makan yang jual Roti Perata nih, jadi laper juga nih, akhirnya diputuskan unutuk berteduh sambil menimati Roti Perata khas daerah belakang padang, Mungkin banyak yang tidak tahu yah Roti Perata itu apa, akan saya jelaskan sedikit yah, Roti Perata itu sejenis martabak telor tapi cuma pake bahan tepung dan sedikit bumbu saja so rasanya agak hambar-hambar gitu, nah tetapi makannya pake kuah kari, kuah kari nya ini yang membuat lebih spesial, kuah kari ini mempunyai citarasa tersendiri dan enak banget, so akhirnya seporsi Roti Perata pun habis dengan lahapnya.
Sudah makan-makannya mari kita jalan lagi berhubung hujan juga tinggal rintik-rintik, akhirnya sampai juga lah di rumah temen kami ini, wow situasi nya sangat nyaman rumahnya berada di atas air, dengan tembok-tembok dan kayu-kayu penopang yang sangat kuat lah yah.
Roti Perata(Photo di peragakan Model)
Sudah makan-makannya mari kita jalan lagi berhubung hujan juga tinggal rintik-rintik, akhirnya sampai juga lah di rumah temen kami ini, wow situasi nya sangat nyaman rumahnya berada di atas air, dengan tembok-tembok dan kayu-kayu penopang yang sangat kuat lah yah.
Singkat cerita 1 atau 2 jam kemudian datanglah sepasang muda-mudi dari batam (maksudnya 2 orang ini temen kami yang nyusul ) akhirnya anggota bertambah jadi 6 orang di tambah tuan rumahnya jadi ber-7.
Ok langsung saja kita ke acara intinya, Going To Sambu Island…wah-wah ternyata acara intinya bukan silaturahmi yah ternyata jalan-jalan hahahaha…ke pulau sambu berarti kita harus naik pompong lagi yah untuk menyebarang, well ongkosnya Rp. 3000,- per orang, tapi berhubung tuan rumah baik hati dan tidak sombong jadinya gratisan.
Ok langsung saja kita ke acara intinya, Going To Sambu Island…wah-wah ternyata acara intinya bukan silaturahmi yah ternyata jalan-jalan hahahaha…ke pulau sambu berarti kita harus naik pompong lagi yah untuk menyebarang, well ongkosnya Rp. 3000,- per orang, tapi berhubung tuan rumah baik hati dan tidak sombong jadinya gratisan.
Diatas Kapal Pompong
Akhirnya Cuma beberapa menit sampailah di Pulau yang di sebut Sambu ini,
Pendakian di Mulai
Satu satunya Mesjid yang terletak di Puncak Pulau
Sudah ada yang Sekarat
Akhirnya dengan perjuangan yang cukup keras sampai juga lah di Pantai nya, yah tidak mengecewakan lah, lumayan bersih dan disuguhi pemandangan gedung-gedung pencakar langitnya Negara Singapore menambah romansa tempat ini, dan apa selanjutnya yang di lakukan, ternyata semuanya narcis-narcis kamera semua, untungnya ada temen kami yang profesi sampingannya sebagai Fotografer, akhirnya photo-photo lah sampai baterai kering kelontang.
Expresi Jiwa Muda
Akhirnya sore hari pun menghampiri, mari kita pulang ke pangkuan ibu pertiwi eh ibu kandung maksudnya, bye bye.
Alhamdulilah yah, ada muka gue dipoto-nya... (yang paling ganteng dan memakai baju kemeja biru tua)
ReplyDeletehuft,,,,ngiri kapan ya diri Q kesana...
ReplyDelete@Chai, Penulis di belakang layarrrrrrrrrrrrrrrr
ReplyDelete@Sri, nanti kita kesana lagi,,tenang saja hehehehe........
yang bener ya..janji lo...ntar sri tagih janji nya
ReplyDeletegk ah males janji2 sama mu nek kwakakakaka......
ReplyDeleteHi folks I finally got around to registering to the forum [url=http://huyrtiy45blog.posterous.com/regarding-travel]:)[/url]. Looking towards taking part in this little network here. I was initially exploring for a long time for something that would probably fit the bill plus it had taken me quite some time however today I look forward to communicating with individuals who are like-minded.
ReplyDeletedonald p downing at university of washington school of pharmacy http://nextdayshippingpharmacy.com/products/imitrex.htm pharmacy choice
ReplyDeleteonline discount pharmacy http://onlinemedistore.com/categories/anti-allergic-asthma.htm Vencegnancase 1104757 overseas foreign drugs pharmacy
ReplyDeleteKebaikan malam ! Informasi menggambarkan saya di kebebasan secara harfiah selesai , lanjutkan untuk menarik implementasi.
ReplyDelete