Terinspirasi dari sebuah film yang bertemakan perjalanan jadi kangen juga menyibukkan jemari ini di tuts-tuts laptop, kayak mesin tik aja. Baiklah buat yang penasaran atau yang sudah tau film nya juga gpp kan baca lagi.
Film ini bercerita dan
mengisahkan tentang karakter yang di
bangun bernama Laura (diperankan oleh Prisia Nasution), tidak pernah terpikir
oleh Laura untuk melakukan travelling (Padahal doi kerjanya di biro perjalanan
loh, alias lapak jualan tiket sama penyedia jasa tour n travel gitoeee..red)
apalagi sejak doi menjadi single parent untuk putri satu-satunya itu. Marsya
(diperankan Adinia Wirasti)…siapakah Adinia Radisti, bagi yang belum tau
sedikit bocoran info si doi dulu pernah main di film AADC, pastinya tau dunkz
film apa itu, untuk informasi lebih lanjut silahkan tanya mbahh
(#pecintagooglingsejati…huft).
Mereka berdua ini sahabatan (kayakkkkkkkk
ulat dan kepompong – duh ngelanturr) lanjut…., kalo dilihat dari dialog-dialog
film nya mereka ini sudah sahabatan sejak lama nih, sejak masa-masa sekolah
tentunya, pastinya, yoi bro…Nah seperti sudah saya jelaskan sekelip mata tadi,
jikalau Laura ini bekerja di biro…bla bla bla…dah tau kan, dan di Marsya ini
kalo menurut film ini adalah seorang penulis buku travelling gitoe deh.
Nah berawal dari keinginan Marsya
untuk melakukan perjalanan keliling Eropa (keterlaluan deh bagi yang gak tau
eropa – liat di globe sono) yang mana tujuan perjalanannya itu sih untuk
mengenang 2 tahun kepergian ibunya, by the way n anyway koq buat dikenang yah,
kayaknya sih doi dulu pernah lah punya rencana buat melakukan perjalanan itu
dengan ibunya (menurut gue sih), namun sayang sang bunda telah lebih dulu
menghadap sang pencipta (hiks…sampai meneteskan airmata penulis nih…tisueee
mana tisueee). Lalu Marsya pengen ngajak si sahabat nya ini (Laura dunkz…)
untuk bersama-sama melakukan perjalanan ini (barangkali buat pengganti ibunya x
yah), lalu secara mentah-mentah tentu saja pemirsahh di tolak dunkz oleh Laura,
yah namanya juga single parenn alias orang tua tunggal lebih mengutamakan
keluarga dunkz n alasan juga budget alias dompet belum tersedia (belum tebal
gitu deh), namun sang Marsya bukanlah seorang gadis yang gampang menyerah, dia
adalah seorang gadis yang periang, tomboy, dan berani tentunya wah.wah.wah.
Namun pada suatu ketika di suatu
hari akhirnya setelah musibah yang menimpa Laura (kecelakaan di depan lapak nya
.red) tapi sudah sembuh nih ceritanya, akhirnya Marsya menyetujui melakukan
perjalanan itu. Lah terus kalo Laura pergi travelling sang putri siapa yang
jaga, duh kasihan ditinggal bunda hiks. Tapi tenang pemirsah mereka kan
tinggalnya tidak berdua aja, mereka tinggal bertiga dengan ibunya Laura alias
neneknya sang putri Laura. So no problem dunkz di tinggal sang putri biar main
sepuasnya bersama neneknya itu.
Cerita punya cerita akhirnya
sampailah mereka ketujuan pertama mereka yaitu….Amsterdam (nih ibukota Belanda…mosok
gak tau sih). Nih mereka trevelling dengan gaya on budget loh alias
sehemat-hematnya (gue bangettttt……). Laura mempunyai sifat yang boleh dikatakan
sangat berlatar belakang dengan Marsya, tapi mereka ini udah lama sahabatan,
udah tau kan tadi tuh penjelasannya diatas, namun yah ituuu perbedaan terkadang
malah membuat persahabatan itu semakin erat ikatannya yah tapi tentu saja di
bumbui dengan segala macam bentuk pertengkaran yang cetar membahana. Laura
menetapkan segala aturan-aturan dan rencana-rencana perjalanan yang mestinya
pantang di larang olehnya maupun si Marsya, namun si Marsya nih emang anaknya
gampangan mengiyakan sih, padahal gak ngeh poen nth apa yang diiyakannya itu.
Laura nih selalu segala sesuatu di buat planning nya dan harus di patuhi, nah
kalo Marsya, biarlah segala sesuatu berjalan sesuai apa yang terjadi
waduh..pusing juga lah jadinya si Laura kalo gini ceritanya, akhirnya
pertengkaran kecil-kecilan pun terjadi dan memuncak tuh pada saat di Marsya
mengajak seseorang yang baru dikenalnya untuk ikut dan menumpang di dalam mobil
sewaan ….haaaaaaaaaaa mobilllll, koq ..(gini ceritanya permirsah ternyata
mereka ini sewa mobil buat perjalanan mereka di belanda ini – tp mobil yg on
budget sih) entahlah maunya meraka sih gitu sewa mobil. Laura tentu saja tidak
setuju dunkz takutnya kan kalo rampok gimana, bisa berabe dunkz tapi mau gimana
lagi di Marsya udah ngajak tu orang, gak enak kan kalo mesti diusir gitu aja,
duh dengan terpaksa akhirnya Laura setuju deh.
Namun perjalanan tidaklah semulus
yang di rencanakan, masalah demi masalah pun mereka hadapi, kebanyakan masalah
disebabkan oleh Marsya sih, namun gak semua sih, Laura juga ada salahnya tuh
namun itulah uniknya perjalanan mereka nih, oh yah akhirnya penumpang yang
mereka bawa tadi akhirnya diturunkan loh ditengah jalan, eh gak deh di pom
bensin maksudnya, karena ketidakjujuran membawa petaka tuh, tapi malah petaka demi
petaka juga menimpa doi berdua nih jadinya. Namun disetiap kesulitan yang
mereka hadapi Marsya nih selalu aja ada ide dan bisa membantu serta memecahkan
masalah, luarrrrr biasa lah pokoknya si Marsya nih, spirit banget (padahal
masalah hidup nya begitu berat, doi bukan saja kehilangan sang bunda tapi juga
kehilangan harapan untuk mempunya anak, kenapa..karna doi mengidap kanker rahim
dan ujung-ujungnya operasi dan rahimpun harus diangkat,,hiks) namun Marsya
ternyata juga mempunyai permasalahan hidup yang lumayan berat juga loh (sang
suami alias bapak sang putrid semata wayangnya itu tiba-tiba pergi
meninggalkannya begitu saja tanpa kejelasan), namun akhirnya terungkap sudah
alasan lain Laura untuk menyetujui perjalan ini, kenapa begitu, ternyata
sebelum melakukan perjalan ini
Kembali ke cerita Laura dan
Marsya yah…pokoknya begitulah dengan melakukan perjalanan dan dengan
masalah-masalah yang mereka hadapi inilah membuat mereka menemukan apa yang
sebenarnya mereka cari, pencarian arti sebuah cinta, makna hidup dan makna dari
sebuah perjalanan yang sebenarnya.
Hidup tuh singkat banget, kematian bisa dateng kapan aja dan gue gak mau mati sebelum ngewujudin impian gue
- Marsya -
“Alam semesta itu akan selalu memberikan apapun yang kita butuhkan pada waktunya.”
- Marsya -
“Semua pengalaman pasti berharga, pasti ada pelajarannya. Mendingan sekarang lo tidur dulu, istirahat biar pikiran lo enak, pikiran lo fresh. Karena pada saat kita fresh, kita bisa tahu apa yang kita mau "
- Marsya-
“Pada saat lo sudah nggak punya apa-apa lagi, berarti sudah nggak ada lagi yang bisa hilang dong? Jadi lo bisa benar-benar bebas melakukan apapun.”
- Marsya -
"Laura dan Marsya"
Director : Dina Jasanti
Producer : Leni Lolang
Penulis : Titin Watimena
Negara : Jakarta, Amsterdam, Innsbruck, Bruhl, Verona, Venice
No comments:
Post a Comment
Anyone can give the idea, information or question
Dont Be Shy.....